Matsya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Matsya
Matsya.jpg
Awatara Wisnu yang berwujud ikan raksasa
Dewanagari: मत्स्य
Ejaan Sanskerta: Matsya
Golongan: Awatara Wisnu
Untuk kegunaan lain dari Matsya, lihat Matsya (disambiguasi).
Dalam ajaran agama Hindu, Matsya (Dewanagari: मत्स्य; IAST: matsya) adalah awatara Wisnu yang berwujud ikan raksasa. Dalam bahasa Sanskerta, kata matsya sendiri berarti ikan. Menurut mitologi Hindu, Matsya muncul pada masa Satyayuga, pada masa pemerintahan Raja Satyabrata (lebih dikenal sebagai Maharaja Waiwaswata Manu), putra Wiwaswan, dewa matahari. Matsya turun ke dunia untuk memberitahu Maharaja Manu mengenai bencana air bah yang akan melanda bumi. Ia memerintahkan Maharaja Manu untuk segera membuat bahtera besar.
Kisah dengan tema serupa juga dapat disimak dalam kisah Nabi Nuh, yang konon membuat bahtera besar untuk melindungi umatnya dari bencana air bah yang melanda bumi. Kisah dengan tema yang sama juga ditemukan di beberapa negara, seperti kisah dari penduduk asli Amerika dan dari Yunani.
[sunting] Mitologi
Kisah tentang Matsya dapat disimak dalam Matsyapurana dan juga Purana lainnya. Diceritakan bahwa pada saat Raja Satyabrata (yang lebih dikenal sebagai Waiwaswata Manu) mencuci tangan di sungai, seekor ikan kecil menghampiri tangannya dan sang raja tahu bahwa ikan itu meminta perlindungan. Akhirnya ia memelihara ikan tersebut. Ia menyiapkan kolam kecil sebagai tempat tinggal ikan tersebut. Namun lambat laun ikan tersebut bertambah besar, hampir memenuhi seluruh kolam. Akhirnya ia memindahkan ikan tersebut ke kolam yang lebih besar. Kejadian tersebut terus terjadi berulang-ulang sampai akhirnya beliau sadar bahwa ikan yang ia pelihara bukanlah ikan biasa.
Akhirnya melalui upacara, diketahuilah bahwa ikan tersebut merupakan penjelmaan Dewa Wisnu. Dalam versi lain, ikan itu dibawa ke samudera. Ikan itu sendiri menyampaikan kabar bahwa di bumi akan terjadi bencana air bah yang sangat hebat selama tujuh hari. Ikan itu berpesan agar sang raja membuat sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan diri dari banjir besar, dan mengisi bahtera tersebut dengan berbagai makhluk hidup yang setiap jenisnya berjumlah sepasang (betina dan jantan), serta membawa obat-obatan, makanan, bibit segala macam tumbuhan, dan mengajak Saptaresi (tujuh nabi). Ikan tersebut juga menambahkan bahwa setelah banjir besar tiba, diharapkan agar bahtera tersebut diikat ke tanduk sang ikan dengan naga Basuki sebagai talinya. Setelah menyampaikan seluruh pesan, ikan ajaib tersebut menghilang.
Menurut Matsyapurana, seratus tahun kemudian, kekeringan yang hebat melanda bumi. Banyak makhluk yang mati kelaparan. Kemudian, langit dipenuhi oleh tujuh macam awan yang mencurahkan hujan lebat tak terhentikan. Dengan cepat, air yang dicurahkan menutupi daratan di bumi. Oleh karena Waiwaswata Manu sudah membuat bahtera sesuai dengan petunjuk yang disampaikan awatara Wisnu, maka ia beserta pengikutnya selamat dari bencana.
[sunting] Lihat pula
Awatara
Mitologi air bah
Matsya Awatara
pangestu
Minggu, 21 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Zodiak
Zodiak dan shio
Blogger templates
Popular Posts
-
Pengertian Internet dan Intranet Catatan Rahanto, Selasa, 28 Oktober 2008 Standar Kompetensi : Memahami dasar-dasar penggunaan Inte...
-
Awatara Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Ini adalah artikel mengenai agama Hindu. Untuk kegunaan lain, lihat Avatar S...
-
"Keyboard dan Mouse" 1. Keyboard Sejarah Keyboard merupakan alat input standar yang sangat esensial pada sebuah PC. Tahukah A...
-
Sejarah dan Fungsi Keyboard Komputer Kamu tahu kan apa yang dinamakan dengan Keyboard...?? Dahulu orang banyak yang menggunakan mesin ket...
-
Memperkenalkan Scribe Google di Blogger Halo Blogger! Apakah kita pernah menemukan diri Anda menulis perlahan, menatap kursor berkedip at...
-
Kurma (Hindu) Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Kurma Awatara Wisnu yang berwujud kura-ku...
-
Waraha Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Waraha Awatara Wisnu yang berwujud babi hutan ...
-
" Di Eropa abad ke-19, penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajah...
0 komentar:
Posting Komentar